Selasa, 10 Mei 2011

Membangun Community of knowledge lewat 3G


Membangun Community of knowledge Lewat 3G
Keberadaan teknolokgi 3G sebagai saranan komunikasi di Indonesia merupakan terobosan baru. Selain untuk menelepon, teknologi 3G berguna unutk memperoleh informasi, entertainmen, atau ssebagai mobil affice. Simaklah wawancara dengan pakar komunikasi dan telematik, roy Suryo berikut ! mentalah dua temanmu untuk membacakannya secara bergantian !
Memang hobi dari dulu. Kalau hobi mengoprek (mengutak-atik) permainan elektronik sejak SMP, bahkan di SD sudah mulai. Tapi belum terbina dan terdidik seperti sekarang. Semakin lama saya ikuti, semakin  menyenangkan. Dari hobi itu, ternyata, saya tahu membuat teknologi hidup lebih nyaman. Kenyataan begitu,. teknologi saya ikut sebagai dari kehidupan.
Teknologi Indonesia berkembang kadang-kadang lebih cepat dari sosialisasi, edukasi, bahkan hukumanya. Oleh karena itu, kadang timbul gesekan–gesekan atau friksi negative. Itu kemudian yang membuat saya semakin konsep terlibat di dalamnya. Kita gunakan 3G untuk kehidupan yang lebih baik, misalnya untuk hal yang agamis. Road show ke kampus kampus ini juga mengajak masyarakat mengguankan fasilitas yang ada secara positif. Kita bias manfaatkan, jangan hanya untuk konsumsi. Tapi juga untuk produksi
Pertanyaan ini slalu mencul. Semua perangkat ini memancarkan sinyal. Tentu semua ada ukuranya, ada ambang batasnya. Di Amerika, ada FCC (Federal Communcation Commission ) yang menguji kelayakan produk elektronik. Kalau dampak negatifnya besar, pasti ditarik. Cuma, ada orang tertentu yang peka dengan radiasi sinyal. Tanpa HP pun, bias kena kanker otak. Untuk mereka yang punya kreatifita, perlu dibina. Makanya, dari pada ngoprek yang criminal, disalurkan ke operator saja. Kita libatkan dan kita gali kreasinya.
Solusinya agak sulit kalau teknologi hanya dilawan dangan teknologi saja. Tapi dengan faktor-faktor nonteknis, seperti sosialisasi dan edukasi ke masyarakat. Bahkan, juga hukum yang dapat memayungi teknologi. Teknologi tidak bias dibendung karena cepat sekali bias berkembang. Sementara adaptasi masyarakat terdapat teknologi berbed- beda. Kita menciptakan komunikasi yang berbasis ilmu pengetahuan hi-tech dengan adanya 3G. ssaya sampaikan di tiap tempat bahwa teknologi itu jangan ditolak. Teknologi jangan dilawan, tapi dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Semua punya keterlibatan dalam perkembangan teknologi. Mulai operator, vendor, tokoh tokoh masyarakat, media, dan juga msyarakat itu sendiri. Semua punya kontribusi. Tetapi, kalau ada yang “lari” duluan atau lebih cepat dibanding yang lain, hal itu kadang membuat tidak seimbang. Mari menciptakan komunikasi know/wdge. Dari komunikasi ini, kita puny aide dan harapan yang dapat dikembangkan bersama. Ajak masyarakat untuk ngobrol dan kita masukkan kajian-kajian teknologi.   
    


     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar